PENAMALUT.COM, TOBELO – PT. Nusa Halmahera Minerals (NHM) melalui Departemen Kinerja Sosial dan Urusan Regional (KS-UR) kembali menggelar pertemuan koordinasi terkait transformasi program efisiensi NHM di masing-masing kecamatan di wilayah lingkar tambang
Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (22/6). Ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan koordinasi yang sebelumnya sudah dilaksanakan di Gosowong pada 24 Mei 2024 lalu dengan tema “Refleksi dan Transformasi Operasional” yang dihadiri oleh seluruh pemangku kepentingan se-lingkar tambang.
Untuk menyerap masukan-masukan dari pemangku kepentingan dan masyarakat lingkar tambang, pertemuan dilaksanakan secara terpisah di masing-masing kecamatan, yakni di Malifut dan Kao Teluk pada Kamis 20 Juni 2024. Kemudian di Kao dan Kao Utara pada Jumat 21 Juni 2024, dan terakhir ditutup di Kecamatan Kao Barat pada Sabtu 22 Juni 2024.
Pimpinan Departemen KS-UR yang hadir adalah Amiruddin Hasyim selaku Wakil Presiden Direktur, Rustam Munawar, Kadiv Hubungan Kemasyarakatan Dodi W. Panudu, Kadiv Pelibatan Stakeholder dan juga tim KS-UR lainnya yang terlibat dalam persiapan kegiatan ini.
Amiruddin dalam pertemuan itu menyampaikan bahwa pertemuan lanjutan di masing-masing kecamatan ini demi membagun intensitas yang lebih tinggi antar pemangku kepentingan di lingkar tambang dengan perusahaan. Ini dimaksudkan agar lebih efektif dalam berbagi informasi dan pemahaman terkait rencana-rencana transformasi dalam rangka program efisiensi di NHM.
“Bagaimanapun aparatur pemerintah desa dan kecamatan merupakan pemangku kepentingan yang sama-sama penting dalam keberlanjutan perusahaan. Karena tanpa dukungan dari mereka, ini semua tidak akan berjalan dengan baik. Supaya permasalahan sekecil apapun itu bisa kita selesaikan di tempat seperti ini dan permasalahan sebesar apapun bisa kita catat, tampung dan dilaporkan ke top manajemen,” ujar Amir.
Sementara Camat Kao Barat, Efroni Hendrik dalam kesempatan yang sama mengapresiasi apa yang dilakukan NHM dengan menindaklanjuti hasil pertemuan di Gosowong sebelumnya, sehingga pertemuan di setiap kecamatan dapat dilaksanakan. Tujuannya agar bisa mendengar keluhan dan bisa membuat alternatif-alternatif yang menjadi bahan masukan untuk NHM yang saat ini sedang sakit.
“Sebagai stakeholder kami sangat merasa memiliki terhadap NHM. Terkait program efisiensi tersebut, di mana karyawan diseleksi berdasarkan kategori warna dan menurut kami skema ini sudah sangat baik dan adil. Semua itu dilakukan demi kepentingan kita bersama agar NHM bisa eksis kembali dan sehat serta memberi manfaat dan jadi berkat untuk kita di lingkar tambang lima kecamatan ini,” tuturnya.
Senada, Ketua Forum Kepala Desa (FKD) Kao Barat, Josias Gato juga memberikan dukungan moral terhadap NHM terkait kebijakan efisiensi yang sementara dilakukan.
“Kami di 22 desa di Kecamatan Kao Barat sangat setuju dan sepakat sekali dengan langkah-langkah konkrit yang diambil oleh NHM terkait efisiensi ini,” pungkasnya. (ask)