DAERAH  

Persoalkan Surat Rujukan, Pasien Kritis hingga Meninggal tak Dilayani RSD Tidore

Warga Kosa melakukan pemalangan jalan sebagai bentuk protes terhadap pelayanan RSD Tidore

PENAMALUT.COM, TIDORE – Warga Desa Kosa, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan, mengecam tindakan pihak RSD Tidore yang membiarkan salah satu warganya yang kritis di RSD hingga meninggal dunia.

Warga lantas kecewa dan melakukan pemblokiran jalan lintas Oba sejak Jumat (1/11) siang hingga sore kemarin.

Warga mendesak agar Direktur RSD dicopot dari jabatannya, karena dianggap gagal dalam mengatur pelayanan rumah sakit yang menyebabkan nyawa Asri Kasman, warga Desa Kosa, tak tertolong usai dirujuk dari Puskesmas Payahe.

“Kami juga menuntut supaya dokter Muhammad Fahrul yang bertugas saat itu harus dipecat, karena mengabaikan aspek kemanusiaan saat melayani pasien,” ujar koordinator aksi, Amiruddin A Muhammad.

Ia menyatakan, awalnya korban Asri yang mengidap hipertensi itu bakal dirujuk ke RSUD Chasan Boesoirie Ternate pada Selasa (29/10) dinihari. Namun karena ruang IGD dan ICU di RSUD Ternate penuh, sehingga ia harus dibawa ke RSD Tidore.

Pasien dalam keadaan tak sadarkan diri, bersama keluarga tiba di RSD Tidore pukul 04:30 WIT. Namun, dalam kondisi kritis pasien tidak mendapat pelayanan kesehatan di RSD, dengan alasan surat rujukannya yang tertuju ke RSUD Chasan Boesoirie, bukan RSD Tidore.

“Surat itu lalu dilipat oleh dokter Muhamad Fahrul sambil menyelipkannya ke balik taplak meja sambil mengatakan saya berhak untuk menolak atau menerima pasien,” ujar Amirudin menirukan perkataan Fahrul.

“Bahkan sampai pasien meninggal, oksigen yang terpasang ke pasien itupun dari Puskesmas Payahe,” sambungnya.

Atas dasar itu, katanya, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan juga harus bertanggung jawab. Karena akses terhadap pelayanan kesehatan yang adil merupakan urusan wajib pemerintah.

“Hal ini merupakan potret kegagalan layanan kesehatan, yang jika didiamkan akan terus berulang yang membuat masyarakat selalu dirugikan,” kesalnya.

Massa aksi juga menuntut agar Pemkot Tidore, pihak RSD Tidore, serta dokter yang bersangkutan datang ke Desa Kosa dan meminta maaf kepada keluarga korban secara langsung. Jika tidak, maka pemalangan jalan akan kembali dilakukan. (ask)