Dugaan Pengaturan Tender Paket Gedung FTIK IAIN Ternate

Proyek gedung FTIK IAIN Ternate yang baru dikerjakan 20 persen lebih

PENAMALUT.COM, TERNATE – Proyek pembangunan gedung Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan pada Institut Agama Islam Negeri (FTIK IAIN) Ternate diduga dilakukan dilakukan pengaturan tender untuk memenangkan salah satu perusahaan.

Paket dengan nilai Rp 39.387.646.000 itu diikuti 113 peserta dan hanya 11 perusahaan yang mengajukan penawaran harga. Dari 11 perusahaan yang mengajukan harga penawaran, perusahaan yang berhasil memenangkan proyek tersebut berada di urutan 11.

Adalah PT. Lasisco Haltim Raya yang beralamat di Jl. Tjan, Kelurahan Tabona, Kota Ternate. Perusahaan tersebut melakukan penawaran tertinggi dengan nilai Rp 39.350.232.209,17. Namun demikian, pihak Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Kementrian Agama justru menetapkan sebagai pemenang

Hal ini bukan tidak mungkin adanya indikasi pengaturan proyek tersebut. Informasi yang diterima, kuat dugaan adanya main mata antara pimpinan PT. Lasisco Haltim Raya Renny Laos dengan pihak kementerian maupun IAIN Ternate.

Proyek ini juga terancam tidak tuntas. Pasalnya, proyek yang berlokasi di Kelurahan Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan, itu masa kontraknya berakhir pada awal Desember 2024. Sementara pekerjaannya baru mencapai 20 persen lebih. Artinya, maksimalnya tersisa tiga bulan lagi.

Informasi yang dihimpun wartawan, proyek ini dilakukan penandatatangan kontrak pada April 2024. Dari pantauan wartawan di lapangan, pekerjaan gedung tersebut baru sampai pada lantai dua. Itupun belum rampung, baik di lantai satu maupun lantai duanya. Sedangkan sesuai perencanaannya gedung tersebut sampai lantai empat.

Terlihat sejumlah pekerja baru melakukan pengecoran lantai dua bagian depan gedung. Sementara di beberapa sudut lantai dasar masih ada rangka besi yang belum dilakukan pengecoran.

Rekanan proyek ini juga terlihat kurang serius. Ini terpantau di mana hanya mempekerjakan puluhan pekerja saja untuk menangani proyek dengan anggaran fantastis tersebut. Proyek ini dikhawatirkan akan mengalami keterlambatan dan tidak selesai sesuai yang disepakati dalam kontrak. (ask)