Bawa Tim Satgas, Bupati Halsel Bubarkan Dialog Yang Dibuka Sekda

PENAMALUT.COM, LABUHA – Dialog publik yang digagas Barisan Muda Salawaku (BMS) Halmahera Selatan dengan tema “Potret 100 Hari Kerja Bupati Halsel Usman-Bassam” yang dilaksanakan di Fatima Coffe, Desa Tomori, Selasa (7/9) malam tadi, berlangsung menegangkan.

Pasalnya, dialog yang baru berjalan sekira 35 menit, tiba-tiba saja Bupati Usman Sidik bersama Tim Satgas Covid datang dan membubarkan dialog yang dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Halsel, Maslan Hi. Hasan dan beberapa perwakilan Pemkab Halsel yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.

Tidak hanya membubarkan dialog, orang nomor satu di jajaran Pemkab Halsel itu juga bersitegang dengan salah satu narasumber, Husen Said, mantan anggota DPRD Halsel yang kini menjadi Ketua DPD Partai Gelora Halsel.

Panitia pelaksana kegiatan, Berlin Martin yang juga sekaligus moderator pada dialog itu menyesalkan sikap Bupati.

Pihaknya menganggap kehadiran Bupati Usman Sidik dalam kegiatan dialog yang sudah berjalan sekira 35 menit itu hanya untuk mendengar penyampaian-penyampaian dari pemateri, sehingga panitia menyiapkan dan mengarahkan untuk duduk di dekat Sekda.

Setelah 3 dari 4 pemateri sudah berbicara dan masuk ke pemateri ke 4, berselang 3 menit giliran pemateri ke 4 menyampaikan pandangan hukum terkait covid, Bupati langsung menginterupsi dan meminta agar dialog itu dibubarkan.

“Serentak itu forum diskusi menjadi kacau, karena semua peserta yang hadir menginginkan acara diskusi harus berjalan sampai selesai,” kata Berlin menyesalkan.

Panitia tidak mengetahui persis alasan Bupati menutup dialog tersebut. Padahal menurut Berlin, dengan kegiatan ini justru membantu memberikan masukan kepada pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan. Sebab ini merupakan bentuk kepedulian putra daerah terhadap daerahnya sendiri.

“Narasumber yang kami undang itu sudah tepat untuk merepresentasikan gagasan-gagasan mereka, juga berkompeten,” tuturnya.

Adapun narasumber yang hadir pada dialog itu adalah Kabid Sosbud Bappeda Halsel Yudi Eka Prasetya, Samsudin selaku penggas konsep smart city, Bambang Joisangaji praktisi hukum, dan politisi Husen Said.

Berlin berujar bahwa Husen Said diundang sebagai narasumber lantaran memiliki pengalaman dan semangat yang luar biasa sebagai mantan anggota DPRD Halsel dan pernah membahas soal anggaran. Selain itu, Husen juga dianggap punya pandangan terkait smart city bisa memberikan masukan terhadap Pemkab Halsel.

“Kami BMS adalah bagian dari konsep untuk memberikan masukan kepada Pemkab Halsel dalam pembangunan ke depan, namun yang terjadi Bupati malah membubarkan. Saya merasa kecewa dengan sikap Bupati yang datang tiba-tiba lalu menutup acara dialog kami. Padahal kami sangat berharap setelah dialog ini, kami ingin lahir satu kesepahaman yang berbentuk rekomendasi kepada Bupati sebagai bahan pertimbangan,” tukasnya.

Sementara Husen Said saat ditemui wartawan juga menyayangkan tingkah Bupati yang marah-marah dalan forum dialog yang sedang berlangsung itu.

Menurut mantan politisi PKS ini, selaku Bupati, Usman tidak harus menunjukkan sikap arogansinya dan menyalahkan pandangan orang. Bupati harus lebih santun dan cerdas saat adu gagasan, bahkan seharusnya Bupati mengapresiasi gagasan atau pernyataan yang muncul dalam diskusi tersebut.

“Bupati tidak harus menunjukkan sikap marah-marahnya di hadapan publik. Apalagi acara diskusi semalam adalah acara yang resmi dan buka oleh Sekda Maslan Hi. Hasan. Jika Bupati merasa terganggu dengan dialog atau tidak sepakat dengan pandangan saya, harusnya dibantah lewat argumen. Bukan malah marah-marah dan menutup acara dialog,” cetusnya.

Ia berharap Bupati lebih bijak dan santun menyikapi setiap kritikan maupun tanggapan dari berbagai pihak. (rul/ask)