Harga Minyak Goreng di Ternate Juga Masih Tinggi

PENAMALUT.COM, TERNATE – Meski pemerintah pusat lewat Kementerian Perindustrian dan Perdagangan telah memberlakukan kebijakan minyak goreng satu harga sejak 19 Januari kemarin melalui subsidi.

Di mana per liternya ditetapkan Rp 14.000, namun sejauh ini pemberlakuan satu harga dari pemerintah pusat ini belum diikuti di daerah-daerah.

Di Maluku Utara, seperti di Kabupaten Halmahera Utara dan Kabupaten Halmahera Selatan, harga minyak goreng masih tinggi. Begitu juga dengan Kota Ternate.

Jika di Halut minyak goreng di pasaran per liter Rp 28.000, di Halsel dan Kota Ternate harganya sama, yakni Rp 24.000 per liter.

Salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Higienis Ternate menuturkan, harga minyak goreng baik curah maupun dalam bentuk kemasan berada di kisaran Rp 23.000 sampai Rp 24.000 per liter.

“Minyak goreng di Agen naik 23.000 per liter, jadi kita jual dengan harga Rp 24.000 per liternya. Kita menyesuaikan dengan harga Agen,” kata salah pedagang saat ditemui di Pasar Higienis, Gamalama, Kota Ternate, Rabu (26/1) tadi.

Terpisah Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Muhlis S. Djumadil saat disambangi wartawan NMG di ruang kerjanya mengatakan, sesuai dengan ketentuan dan edaran dari Kementerian Perdagangan bahwa bahwa harga minyak goreng tetap Rp 14.000 per liter.

Hanya saja pedagang masih pakai stok lama dengan harga Rp 24.000 per liter.

“Karena ada dua Agen besar penyalur distributor minyak goreng, yaitu dari Kendari dan Manado. Sehingga ini tidak berafiliasi dengan Aprindo,” katanya.

Muhlis mengaku, pada prinsipnya untuk beberapa hari ini, harga minyak goreng masih dengan kisaran Rp 14.000 per liter. Kalaupun memang kedapatan masih ada yang jual dengan harga Rp 24.000, mungkin mereka masih pakai stok lama.

“Tetapi karena sudah ada regulasi dari Kementerian Perdagangan RI, maka kita menyesuaikan dengan harga itu, yakni Rp 14.000 perliter,” pungkasnya. (tr3/ask)