DLH Ternate Gandeng Komunitas Eco-Enzyme Kurangi Sampah Organik

Foto bersama usai pertemuan Komunitas Eco-Enzyme Maluku Utara. (Istimewa)

PENAMALUT.COM, TERNATE – Komunitas Eco-Enzyme Maluku Utara melaksanakan pertemuan perdana yang bertempat di Bemteng Oranje, Kelurahan Gamalama, Kota Ternate, Senin (7/2) tadi.

Pertemuan perdana ini dihadiri berbagai kalangan, baik praktisi, mahasiswa dan ibu rumah tangga.

Ishak Naser selaku inisiator pembentukan Komunitas Eco-Enzyme Maluku Utara mengungkapkan, lahirnya Komunitas Eco-Enzyme ini melalui diskusi via Whatsapp Grup. Komunitas ini didirikan sebagai bentuk pemberian solusi tentang pemanfaatan limbah organik, utamanya buah dan sayur yang selama ini banyak yang berakhir di TPA Takome tanpa ada pengolahan apapun.

Pada pertemuan perdana ini, kata dia, agendanya adalah curhat gagasan tentang Eco-Enzyme sekaligus praktik langsung pembuatan Eco-Enzyme.

Adapun narasumber yg dihadirkan, yakni Dr. Sukardi Abbas Ketua Penjamin Mutu IAIN Ternate dan Abu Rizal.

Hasil dari pertemuan tersebut, Komunitas Eco-Enzyme Maluku Utara  akan bekerja sama dengan semua Stakeholder di Provinsi Maluku Utara untuk menyebarluaskan Eco-Enzyme dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat luas.

“Komunitas Eco-Enzyme Maluku Utara dalam waktu dekat akan fokus pada pembersihan dan upaya meningkatkan kualitas sumber-sumber air di Kota Ternate, seperti Danau Ngade, Danau Tolire Kecil dan mata air Ake Santosa dengan cara menebarkan cairan Eco-Enzyme kedalam danau,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Ishak, akan dibuka sekretariat Komunitas Eco-Enzyme sebagai pusat interaksi bagi masyarakat yang ingin belajar dan praktik pembuatan Eco-Enzyme. Lahirnya komunitas Eco Enzyme juga sangat mendapat dukungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, M. Syarif Tjan yang turut hadir pada pertemuan itu menuturkan, pihaknya akan mengajak komunitas Eco-Enzyme Maluku Utara untuk membuat eco-enzyme dalam skala besar dengan melibatkan semua masyarakat terutama para ibu rumah tangga di Kota Ternate.

Menurut Syarif, eco-enzyme ini memiliki cukup banyak manfaat. Selain untuk menjernihkan air, juga untuk menyuburkan tanaman. Kepentingan DLH sangat tinggi pada lahirnya Komunitas Eco-Enzyme Maluku Utara ini. Dengan adanya komunitas ini, maka upaya DLH dalam mengurangi sampah organik yang dihasilkan dari rumah tangga di Kota Ternate bisa terjawab.

Saat ini produksi sampah organik sudah mencapai 80 persen dari total jumlah sampah yang dihasilkan di Kota Ternate 100 ton/hari.

“Jadi ada 80 ton sampah organik yang semuanya dibuang ke TPA Takome. Saya yakin dengan hadirnya komunitas Eco-Enzyme, reduksi sampah oganik bisa kita kurangi sejak dari sumbernya,” ujarnya kepada wartawan, Senin (7/2).

Syarif menambahkan, untuk mendukung program prioritas Wali Kota Ternate tentang masalah sampah, maka tahap awal Komunitas Eco-Enzyme akan diajak memproduksi eco-enzyme secara komunal dalam menangani sampah organik Pasar Higienis.

“Kita akan siapkan lahan di sekitar Pasar Higienis dan juga di semua pasar yang ada di Kota Ternate ini untuk di pasang instalasi pembuatan cairan eco-enzyme sebagai salah satu inovasi dalam mengurangi sampah pasar, terutama sisa sayuran dan kulit buah-buahan. Intinya DLH dukung full atas lahirnya Komunitas Eco-Enzyme Maluku Utara,” tutupnya. (tr3/ask)

Respon (9)

  1. I have learn several good stuff here. Certainly price bookmarking for revisiting. I wonder how so much attempt you place to create the sort of magnificent informative web site.

  2. Ping-balik: click for info
  3. Ping-balik: บาคาร่า
  4. Very nice post. I just stumbled upon your weblog and wanted to say that I have really enjoyed browsing your blog posts. After all I will be subscribing to your rss feed and I hope you write again very soon!

Komentar ditutup.